Tips Atur Gaji UMR Rp3-5 Juta Sebulan Biar Cuan
Meskipun masih UMR, usahakan gaji bulanan jangan hanya numpang lewat atau seolah gali lobang dan tutup lobang saja. Mulai atur dengan baik pakai beberapa tips berikut!
TIPSMANAJEMENKEUANGAN
Fathia Hidayatul Ramdhani
6/1/20242 min baca
IMPAKTIF.COM - Siapa bilang, gaji UMR tidak bisa cuan dari penghasilan bulanan? Bisa kok tapi memang butuh usaha untuk melakukannya.
Apalagi fenomena generasi zaman sekarang, seperti semakin kesulitan mencari pekerjaan. Tentunya, menghasilkan cuan akan kian susah juga.
Maka dari itu, kamu yang sudah bekerja sebaiknya jangan mudah buat resign sebelum menemukan pekerjaan lebih baik. Terutama, yang gaji masih UMR.
Karena meski bergaji UMR nominal Rp3-5 jutaan pun, kamu bisa tetap atur dengan baik agar cukup buat kebutuhan dan bahkan lebihkan sedikit agar semakin cuan.
Tapi garis bawahi dulu pada artikel ini, tips atur gaji UMR sebesar Rp3-5 juta per bulan biar cuan tersebut hanya berlaku bagi para pekerja dengan 3 syarat ya.
Pertama, pekerja yang masih tinggal sama orangtua dan kedua segala keperluannya masih diperuntukkan bagi diri sendiri. Terakhir, yaitu mereka yang punya tujuan tambah kaya.
Jika kamu memenuhi semua kriteria tersebut, mari simak saran dari Youtuber Theo Derick. Ia mempublikasikan video konten berjudul, "Cara Atur Gaji Biar Finansial Berkembang Realistis."
Tips Atur Gaji UMR Biar Cuan
Dalam mengatur keuangan, kamu harus berikan persenan pada tiap pengeluaran. Kalau Theo Derick sih, membaginya dengan rasio 1:6:1:2 yang berisi penjelasan rinci selengkapnya di bawah ini.
10% pertama untuk sedekah atau pun bagi orangtua
Menurut Theo Derick, sekali pun kamu atheis misalnya. Tak ada salahnya berbagi, sehingga rezeki yang kamu peroleh dari gajian tadi akan berkah dan bahkan dalam hitungan tidak realistisnya kemungkinan bisa bertambah.
60% untuk makan dan kebutuhan
Kalau masih tinggal sama orangtua, kebutuhan untuk makan ini mungkin bisa diperuntukkan bagi segala keperluan keluarga seperti beli sabun misalnya atau bahkan bayar listrik hingga jenis tagihan lain.
10% asuransi
Jangan lupa sisihkan untuk asuransi karena kita tidak tahu variabel apa yang akan terjadi dalam hidup, seseorang bisa mengalami kemalangan atau bahkan hal tidak diinginkan dalam sekejap mata.
20% saving ke dana darurat besaran 4-6 kali pengeluaran bulanan
Nah ini bagian penting karena bisa saja dalam bekerja di swasta misalnya, kalau kamu tiba-tiba di PHK gimana? Atau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dan merugikanmu secara finansial? Inilah gunanya dana darurat.
Misalnya anggaplah gaji sebulanmu Rp5 juta, maka 10% buat sedekah atau beri orangtua yaitu Rp500 ribu. Selanjutnya 60% yaitu Rp3 juta buat kebutuhan sehari-hari, lalu Rp500 ribu asuransi serta 20% sekitar Rp1 juta buat dana darurat hingga investasi.
Kalau gaji per bulanmu Rp3 juta, maka Rp300 ribu buat sedekah atau beri orangtua. Kemudian Rp300 ribu lagi untuk asurasi, selanjutnya Rp1,8 juta buat kebutuhan serta Rp600 ribu dana darurat hingga investasi.
Jika dana darurat sudah terpenuhi sampai 6 kali pengeluaran, barulah kamu harus memikirkan untuk investasi, entah mulai dari Deposito Bank dulu atau Beli Emas dan Saham hingga Obligasi misalnya. Pelajari dulu satu persatu, jangan sampai berakhir zonk.
Selain itu dari investasi, kamu bisa bangun habit. Sehingga, membuatmu lebih terlatih dalam menabung dan membiasakan diri berhemat serta menekan gaya hidup karena lebih mementingkan masa depan saat tua nanti.
Ya siapa sih yang mau kerja sampai tua? Itulah gunanya investasi sedari dini. (*FAT)
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=fXgMT0cwv1s