Menabung vs Investasi: Langkah Pertama Menuju Financial Freedom

Di era yang semakin maju ini, menjadikan potensi untuk berinvestasi. Sudah saatnya untuk beralih ke investasi karena lebih menguntungkan dibanding menabung.

TIPSKEUANGAN

Desta Adelia Putri

3/20/20245 min baca

Investment Scrabble text
Investment Scrabble text

IMPAKTIF.COM - Kamu pasti punya ATM kan? Kamu pasti sering menabung di bank dan melakukan transaksi disana. Tapi, kamu tau gak sih kalau ternyata menabung di bank itu punya beberapa kerugian.

Sebagian besar orang memilih menabung di bank daripada berinvestasi dikarenakan menabung lebih aman dan stabil, kurangnya pemahaman tentang investasi, banyaknya tujuan jangka pendek yang spesifik dan ingin dicapai, ketakutan akan risiko dan ketidakpastian, takut ada pengeluaran tak terduga, keterbatasan dana, serta budaya lama yang sudah melekat.

Berdasarkan data dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tahun 2023, menunjukkan bahwasanya jumlah rekening di bank umum sebesar 535,11 juta rekening. Wow, jumlah orang yang menabung cukup besar ya Impakers!

Padahal, menabung di bank itu punya kelemahan lo, Impakers! Menurut Bareyn Mochaddin (Pakar Perencana Keuangan) berinvestasi jauh lebih menguntungkan daripada menabung.

Bahkan, investasi juga merupakan salah satu jalan menuju financial freedom. Nah, pas banget nih Impakers! Pada artikel kali ini, akan membahas mengenai perbandingan menabung dengan investasi serta tips investasi bagi pemula untuk menuju financial freedom.

Kelebihan dan Kelemahan Menabung di Bank

Menabung di bank tentu saja memiliki keuntungan dan kelebihan. Lalu, apa aja sih keuntungan menabung di bank? Menabung di bank memiliki beberapa keuntungan seperti :

  • Sistem keamanan yang jauh lebih aman, sehingga dapat mengurangi ketidak khawatiran nasabah

  • Mudah dalam melakukan transaksi selama 24 jam. Hal ini dapat dilihat dari kejadian yang sering kita alami yakni kita dapat menarik uang di ATM kapanpun.

  • Menabung di bank jauh lebih praktis dan simpel

  • Menabung di bank memiliki risiko yang kecil. Hal ini sejalan dengan teori high risk high return, yang mana dalam kasus ini menabung di bank memiliki risiko yang jauh lebih kecil dibandingkan investasi, tetapi return (keuntungan) yang diperoleh juga jauh lebih kecil daripada investasi

Namun, menabung di bank juga memiliki kelemahan sebagai berikut :

  • Terdapat biaya administrasi

  • Memiliki limit transaksi

  • Suku bunga dapat berubah

  • Nilai uang di tabungan akan tergerus inflasi seiring berjalannya waktu

  • Tabungan tidak bisa berkembang

  • Menabung cenderung untuk tujuan keuangan jangka pendek

  • Return yang diperoleh jauh lebih kecil dibandingkan investasi

Kelebihan dan Kelemahan Investasi

Saat ini, banyak orang yang masih belum melek akan investasi. Berdasarkan data dari Bhima Yudhistira (Direktur Center of Economic and Law Studies), jumlah investor pasar modal Indonesia masih berjumlah 0,8% dari keseluruhan penduduk Indonesia.

Cukup kecil, bukan? Padahal, negara tetangga seperti Malaysia sudah memiliki investor sebesar 32,4% dari total penduduknya. Hal tersebut dikarenakan banyak masyarakat Indonesia yang mengira bahwasanya berinvestasi hanya ditujukan untuk golongan atas.

Adanya asumsi bahwasanya menjadi investor itu tidaklah halal, berinvestasi memiliki risiko yang jauh lebih tinggi dibanding menabung, serta penilaian atas investasi itu cenderung rumit.

Padahal, faktanya saat ini investasi itu tidak serumit yang dibayangkan oleh masyarakat Indonesia.

Selain itu, BEI juga sudah memiliki lebih dari 20 fatwa dewan syariah nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan bahwasanya investasi sesuai dengan kaidah syariah. Gimana nih, Impakers? Masih ragu mau investasi?

Buat Impakers yang masih ragu berinvestasi, berikut kelebihan berinvestasi :

  • Pertumbuhan nilai aset jauh lebih menjanjikan dan pesat. Bahkan, bisa saja selama satu tahun, nilai uang yang diinvestasikan bisa tumbuh belasan persen.

  • Dana yang diinvestasikan, pasti akan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK merupakan lembaga yang bertugas untuk mengawasi dan memastikan setiap lembaga keuangan di Indonesia menjalankan tugasnya sesuai aturan yang berlaku. Jadi, Impakers tidak perlu khawatir lagi ya!.

  • Dana yang diinvestasikan akan dikelola secara langsung oleh lembaga keuangan resmi, mempunyai legalitas yang jelas, dan kredibilitas jelas. Sehingga, tingkat keamanan sudah pasti terjamin, Impakers.

  • Investasi sangat mampu menjaga nilai uang dari inflasi. Bahkan, tingkat pertumbuhan inflasi dapat melebihi laju inflasi dan menjadikan investor mampu dalam mengembangkan nilai uangnya secara optimal.

  • Investasi sangat cocok untuk tujuan keuangan jangka panjang karena dana yang diinvestasikan sudah dapat dipastikan akan bertumbuh seiring berjalannya waktu tanpa tergerus inflasi.

  • Investasi menghasilkan return (keuntungan) yang jauh lebih tinggi daripada menabung.

Gak lengkap nih, kalau kelebihan tidak diiringi dengan kelemahan. Adapun kelemahan dalam investasi yang wajib diketahui oleh Impakers yaitu investasi memiliki tingkat risiko lebih tinggi daripada menabung.

Tips Berinvestasi Bagi Pemula

Berinvestasi memang memiliki risiko jauh lebih tinggi daripada menabung, tetapi berinvestasi jauh lebih menguntungkan daripada menabung karena dapat digunakan untuk tujuan jangka panjang, nilai uang terus tumbuh, dan memiliki tingkat return yang tinggi.

Bagi Impakers yang masih pemula dan ingin berinvestasi, yuk ikutin tips ini :

  1. Menentukan tujuan dan jangka waktunya

Impakers yang ingin memulai investasi, harus menentukan tujuan dan jangka waktunya terlebih dulu ya. Misalnya, Impakers ingin berinvestasi karena sebagai dana di hari tua sehingga kehidupan di masa tua terjamin.

  1. Menentukan instrumen investasi

Dalam memulai investasi, wajib untuk menentukan instrumen investasi. Adapun instrumen investasi yang cocok untuk pemula yakni :

  1. Investasi Emas

Emas dinilai sebagai salah satu jenis investasi yang sangat cocok untuk pemula karena emas memiliki nilai yang cenderung stabil.

  1. Investasi Reksa Dana

Reksa dana merupakan sarana menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang dikelola oleh manajer investasi.

Manajer investasi nantinya akan menempatkan dana dari pemodal untuk diinvestasikan di beberapa hal, seperti saham, obligasi, dsb. Menurut alokasinya, reksadana dibagi menjadi 4 jenis, yakni pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham.

Bagi pemula disarankan untuk mencoba reksa dana pasar uang karena potensi mendapat keuntungan jauh lebih besar daripada deposito di bank. Selain itu, reksa dana cocok untuk pemula karena pemula dapat berinvestasi dengan jumlah modal sangat kecil, yaitu mulai dari 100 ribu.

  1. Deposito Berjangka

Deposito berjangka juga dianggap sebagai pilihan terbaik investasi bagi pemula karena mampu memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan menabung biasa. Selain itu, risiko yang muncul dari investasi deposito berjangka sangatlah kecil.

  1. Obligasi

Obligasi juga salah instrumen investasi yang cocok buat pemula. Obligasi merupakan surat utang dengan jangka menengah hingga panjang yang dapat dipindahtangankan.

Produk ini dapat diterbitkan oleh pemerintah yang disebut SBN (Surat Berharga Negara) atau oleh perusahaan yang disebut obligasi korporasi.

Dengan membeli obligasi yang diterbitkan, Impakers akan mendapat imbal hasil atau kupon dalam periode tertentu. Obligasi juga memiliki keamanan yang terjamin karena sudah dijamin oleh pemerintah.

  1. Investasi Saham

Saham juga dapat menjadi pilihan terbaik dalam berinvestasi karena keuntungan yang dihasilkan cukup besar. Namun, instrumen ini perlu dipertimbangkan lagi bagi pemula pasalnya instrumen ini dapat memberikan imbal hasil cukup besar, tetapi resikonya juga besar.

Bagi pemula yang ingin sekali berinvestasi saham, cobalah untuk berinvestasi pada saham blue chip karena memiliki kinerja baik selama berada di lantai bursa.

Bagi Impakers yang ingin memulai berinvestasi, bisa memulai dengan instrumen investasi yang memiliki tingkat risiko kecil dan mudah dikelola, seperti emas dan reksa dana.

  1. Mengetahui profil risiko yang dimiliki

Langkah ketiga yakni Impakers harus mengetahui profil risiko yang Imapakers miliki.

Profil risiko sangat penting karena dapat menentukan sikap Impakers dalam memilih produk yang sesuai dengan kesanggupan mengelola keuangan. Secara umum, profil risiko dibagi menjadi tiga yakni rendah, sedang, dan tinggi.

  1. Menyiapkan dana khusus tersendiri

Impakers harus menyiapkan dana yang ditujukan untuk investasi. Misalnya, bagi pemula bisa menyisihkan uang sekitar 100 ribu sebagai permulaan untuk berinvestasi.

  1. Menambah pengetahuan seputar investasi

Bagi Impakers yang ingin terjun di dunia investasi, wajib banget untuk menambah pengetahuan seputar investasi karena untuk memudahkan Impakers dalam berinvestasi.

  1. Konsisten

Impakers harus konsisten dalam melakukan investasi karena seiring berjalannya waktu, Impakers akan semakin paham dengan cara berinvestasi yang baik sehingga menghasilkan keuntungan optimal.


Gimana nih, Impakers? Ternyata investasi tidak serumit yang dibayangkan bukan? Yuk, mulai beralih ke investasi, Impakers! (*DAP)

Sumber Artikel : Berbagai sumber