Gen Z Sulit Mengatur Keuangan? Wajib Punya Skill Ini!

Memiliki basic skill money adalah sebuah kewajiban bagi Gen Z agar masa depan lebih terjamin.

TIPSKEUANGAN

Sylvana Deviola Bressya

3/19/20242 min baca

IMPAKTIF.COM - Hasil Sensus Penduduk 2020 menujukkan bahwa penduduk Indonesia didominasi oleh Gen Z sebanyak 74,93 juta penduduk.

Maka sebagai generasi masa depan Indonesia diperlukan beberapa keahlian agar generasi ini (Gen Z) dapat bersaing dengan generasi sebelumnya, bersaing dengan tenaga kerja global, maupun bersaing dengan teknologi.

Harus kita akui, semakin berkembangnya zaman membuat Gen Z dimanjakan oleh teknologi. Dengan berkembangnya teknologi, tentunya semakin mudah untuk mengakses informasi.

Namun, hal lain yang perlu diperhatikan adalah dengan berkembangnya teknologi pula membuat hidup konsumtif menjadi sangat mudah untuk dilakukan. Yuk Gen Z simak artikel ini sampai tuntas!

Dapat kita lihat dengan fakta bahwa Gen Z dan Milenial menjadi penerima pinjol terbesar sebesar 54,6% dan sebagai penyumbang terbesar kredit macet pinjol hingga 40% atau setara dengan 782 miliar.

Ini semua terjadi karena gaya hidup yang elite namun keuangan sulit. Sebagai generasi masa depan Indonesia seharusnya kita lebih memperhatikan kondisi ekonomi kita saat ini untuk membangun masa depan yang terjamin.

Basic money skill adalah keahlian dasar mengenai keuangan yang seharusnya dipahami dan diterapkan oleh Gen Z. Basic money skill sangat penting untuk mengelola budget yang kita miliki, mengelola emergency fund sekiranya hal tak terduga terjadi, dan masih banyak lainnya.

Maka dari itu, Tim Impaktif.com sudah merangkum beberapa tips basic money skill yang dibagikan kanal YouTube Felicia Putri Tjiasaka, yaitu :

Memiliki Cash Flow Positif

Seperti yang kita tahu, cash flow adalah perputaran masuk dan keluarnya uang yang kita miliki. Memiliki cash flow yang positif artinya uang masuk yang kita miliki harus lebih besar dari yang kita keluarkan.

Pastikan selalu memperhatikan antara keduanya dan pastikan pemasukan yang kita dapat harus lebih besar daripada pengeluaran.

Jangan sampai karena gaya hidup yang elite memaksa kita untuk melakukan pinjol karena artinya cash flow yang dimiliki sudah tidak positif dan kedepannya akan sulit..

Memiliki Cicilan Utang dengan Maximal 30% dari Income

Memiliki utang bukan sepenuhnya sebuah kesalahan. Namun, pastikan cicilan utang yang kita miliki maksimal 30% dari income.

Hal ini dikarenakan agar saat kita mencicil utang tidak terasa berat karena masih dalam jangkauan income. Selain itu juga agar kita tidak menggali lubang dan tutup lubang sendiri. Melunasi utang yang satu untuk melakukan pinjaman utang lainnya.

Daripada melakukan pinjaman, uang yang kita miliki sebaiknya digunakan untuk investasi diri, seperti mengikuti kelas yang dapat menambah pengetahuan, meningkatkan keahlian, dll. (*SDB)

Sumber artikel : Youtube @FeliciaPutriTjiasaka (https://youtu.be/IKtvageECzY?si=KfByExtMia2fUJ4A)