Mengubah Rasa Cemas Menjadi Kekuatan dalam Kesuksesan Karir

Dalam hal mengubah rasa cemas menjadi kekuatan, kita diajarkan bagaimana cara mengubah kecemasan menjadi kekuatan dalam perjalanan karir. Hal ini memfokuskan pada pentingnya pengelolaan kecemasan sebagai langkah proaktif dalam mencapai kesuksesan professional.

TIPSPENGEMBANGAN DIRIMANAJEMEN

Sondang Natalia Simanjuntak

3/21/20242 min read

IMPAKTIF.COM – Dalam era yang kompetitif ini, kecemasan sering dianggap sebagai salah satu penghalang dalam hal mencapai kesuksesan karir. Kemajuan karir sering kali terasa seperti permainan berisiko tinggi yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan.

Lingkungan ini dapat memicu kecemasan, sebuah perasaan yang sangat familiar bagi banyak professional yang berusaha untuk sukses dalam karir.

Namun, Marie Farleo, seorang pelatih hidup dan pembicara motivator terkenal, menawarkan perspektif yang menyegarkan dalam video Youtube-nya “Turning Fear Into Power : Understanding and Managing Anxiety”. Melalui pengalaman dan wawasan yang diberikan, Farleo menekankan bahwa pengelolaan kecemasan bukan hanya tentang menghindarinya, tetapi memanfaatkannya sebagai sumber kekuatan dan motivasi dalam karir.

Memahami Peran Kecemasan dalam Pengembangan Karir

Kecemasan biasanya dilihat sebagai penghalang dalam hal pengembangan karir yang ingin dicapai. Dapat dikatakan kecemasan ini seperti suatu suara yang cukup mengganggu di dalam diri kita yang memberitahukan kepada kita bahwa kita mungkin tidak cukup baik.

Namun daripada melihatnya sebagai lawan, kita dapat melihatnya sebagai katalis untuk pertumbuhan dan perbaikan diri. Salah satu kunci pengelolaan kecemasan yang efektif adalah meliputi perspektif yang diubah.

Daripada melihat kecemasan sebagai musuh, kita harus menganggapnya sebagai penanda jalan menuju pertumbuhan dan pembelajaran. Forleo menyarankan mindfulness dan refleksi diri sebagai metode untuk menggali dan menilai ulang respon terhadap situasi yang menimbulkan kecemasan.

Strategi untuk Mengubah Kecemasan Menjadi Momentum Karir :

1.) Mendefinisikan ulang kecemasan

Forleo mendorong untuk mendefinisikan ulang apa arti kecemasan bagi kita. Dengan mengubah perspektif kita, kita dapat melihat kecemasan sebagai indikator dari apa yang paling penting bagi kita, bukan sebagai sinyal untuk mundur. Perubahan persepsi ini dapat memberdayakan professional untuk menghadapi tantangan dengan ketahanan dan tekad.

2.) Kesadaran diri dan refleksi diri

Mengimplementasikan praktik kesadaran diri dapat membantu individu menjadi lebih sadar akan pemicu kecemasan mereka dan bagaimana mereka bereaksi terhadapnya. Forleo menekankan pentingnya refleksi diri dalam memahami ketakutan dan kecemasan kita, sehingga memungkinkan kita untuk mengembangkan strategi untuk mengatasinya.

3.) Tujuan yang dapat dilakukan

Menetapkan tujuan yang jelas dan dapat dicapai untuk dapat membantu meredakan sifat kecemasan yang luar biasa. Forleo menyarankan memecah objektif karir menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola, membuatnya kurang menakutkan dan lebih dapat dicapai.

4.) Menerima ketidaknyamanan

Pertumbuhan sering terjadi di luar zona nyaman kita. Forleo merekomendasikan untuk menerima ketidaknyamanan sebagai bagian dari proses pengembangan karir. Dengan menghadapi ketakutan kita dan mengambil risiko yang dihitung, kita dapat mengubah kecemasan menjadi kekuatan pendorong untuk sukses.

5.) Membangun sistem dukungan

Jaringan dan mencari bimbingan yang dapat menyediakan tempat tidak hanya untuk bimbingan karir saja akan tetapi juga dukungan emosional. Berbagai pengalaman dan tantangan dengan orang lain dapat mengurangi beban kecemasan dan menumbuhkan rasa komunitas dan tujuan bersama.


Dengan memahami dan mengelola kecemasan kita, kita dapat memanfaatkannya sebagai alat untuk mendorong kita maju. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kehidupan profesional kita tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan pribadi dan kesejahteraan kita. (*SNS)

Sumber Artikel : Marie Forleo’s YouTube Channel : “Turning Fear Into Power : Understanding and Managing Anxiety”.