Kekurangan dan Kelebihan Saham vs Deposito, Investasi Jangka Panjang?
Setelah bekerja keras bagai kuda mengumpulkan uang, jangan dihabiskan semuanya karena ada baiknya kamu menyisihkan buat investasi masa depan yang berikan keuntungan jangka panjang.
TIPSKEUANGANBISNISTEKNOLOGI
Fathia Hidayatul Ramdhani
5/22/20242 min read
IMPAKTIF.COM - Kalau kamu bingung dalam memilih instrumen investasi antara saham dan deposito, mari simak kekurangan serta kelebihannya dulu.
Seperti yang sama-sama diketahui bahwa saham dan deposito merupakan instrumen investasi yang menjanjikan, sehingga aman dilakukan dalam jangka waktu panjang.
Saham yaitu kamu membeli sebuah produk digital dari suatu perusahaan yang bisa meningkat atau pun menurun, seiring berjalannya waktu.
Sementara deposito, yaitu kamu meletakkan pendanaan di sebuah instrumen investasi dan mendapatkan keuntungan per bulan atas pembayaran bunga nya.
Pahami bahwa, setiap investasi ada kekurangan dan kelebihan yang dibahas oleh Youtuber Doddy Bicara Investasi dalam konten video. Judulnya, "Sisi Gelap Beli Saham Bank vs Nabung di Bank."
Kekurangan dan Kelebihan Saham
Bicara kelebihan, saham akan mengalami pertambahan seiring waktu berjalan sesuai aturan investasi yang ditetapkan dan peningkatannya juga cukup signifikan serta tinggi tentunya.
Namun, memiliki saham ada kekurangan karena cukup beresiko saat nilainya turun atau bahkan berakhir rugi. Tapi ada solusi yaitu, investasi saham ke produk yang tidak akan pernah gulung tikar.
Contohnya beberapa Bank Negeri dan Swasta di BUMN, sebut saja BCA dan BRI misalnya. Tapi kamu harus selalu siap siaga menghadapi kenyataan nilai saham turun, namun tak akan pernah rugi selama perputaran perekonomian masih ada.
Kekurangan dan Kelebihan Deposito
Ada pilihan investasi yang aman kamu gunakan selain saham, tanpa perlu memikirkan nilai kerugian yaitu Deposito. Kalau mau aman, kamu bisa deposito konvensional di Bank besar yang telah disebutkan di atas.
Tapi tentu, bunga yang ditawarkan lebih rendah dan ada potongan pajak juga dari nominal bunga nya. Selain itu, ada nominal maksimal yang ditetapkan agar uangmu aman saat Bank tersebut bangkrut.
Misalnya, anggaplah kamu deposito di BCA dan agar jika uangmu aman dijamin LPS saat Bank tersebut bangkrut, kamu hanya boleh deposito sampai maksimal Rp2 Miliar saja. "Bunga deposito konvensional rata-rata hanya 4%," kata Youtuber Doddy Bicara.
"Itu belum di potong pajak dan keuntungan bersih paling 2% saja," jelasnya sembari menawarkan opsi deposito lain di BPR yang berikan bunga hingga 6% agar dapatkan keuntungan lebih besar.
Namun biasanya, Bank BPR ini sering bangkrut dan meski nominal depositomu Rp2 Miliar, tetap akan diganti LPS dengan sistem cicilan Rp500 ribu sehari. Apalagi, kamu harus datang ke kantor LPS terdekat setiap hari.
Nah dari penjelasan di atas, kira-kira jenis instrumen investasi mana yang paling cocok buatmu? Kalau saham memang cuan tapi beresiko. Sementara deposito keuntungan kecil, meski pengembalian danamu aman walau harus nyicil. (*FAT)
Sumber https://www.youtube.com/watch?v=cp15PJVJ3_g